Beberapa waktu lalu suami bersama teman-teman kantornya mengagendakan liburan bersama ke Jogja. Suami sempat menawarkan gue untuk ikut serta. Tapi berhubung gue gak kuat naik Bus dan kelinci di rumah sedang sakit dan harus rutin kasih obat akhirnya gue tolak tawarannya. Tapi sebagai gantinya gue memberikan challange ke suami. “Coba besok ke Jogja berdua aja Ayah sama Gaza ya.” Suami sempat menolak, tapi akhirnya luluh juga hahaha.
Sebetulnya alasan terbesar gue gak mau ikut ya karena memang semales itu naik bus. Pengen naik kereta kok ya eman juga tiketnya gak ada yang murah. Naik ekonomi juga menolak karena masih menyusui, agak risih kalau hadap-hadapan sama orang lain. Kwkwkwkw pasti pada mikir gue kebanyakan gaya. Malah kalau bisa naik pesawat, eh tapi ini opsi yang lebih eman hahaha.
Ngomong-ngomong naik pesawat, jadi mikir kapan yak terakhir naik pesawat? Hm… kayaknya tahun 2018 akhir deh. Waktu itu nyusul suami yang perjalanan dinas lama di Lombok. Karena katanya di kamar sendirian, auto nyusul hehehe.
Setelah itu gak pernah lagi naik pesawat. Padahal sejak nikah lumayan sering bolak-balik Banjarmasin-Jakarta. Oh iya sejak nikah sempat ikut merantau sama suami ke Banjarmasin. Sekitar 3 tahunan. Meski sudah kembali ke Jakarta, gue selalu pengen kembali ke Banjarmasin meski hanya sekedar liburan.
Menurut gue Banjarmasin sangat berkesan buat gue. Selain menjadi kota rantau pertama gue (for your information gue lahir dan besar di Jakarta), Banjarmasin merupakan rumah kedua gue karena di sana ada makam anak pertama. Dan gue gak pernah bisa move on dari kuliner di Banjarmasin (makanan selalu jadi alasan terkuat gue hahaha). Jadi selalu pengen banget balik lagi ke Banjarmasin. Selain itu pengen banget memperkenalkan Gaza kota kelahirannya. Mumpung sudah 5 tahun sudah ngertilah ya. Meski pandemi belum usai, tapi mumpung pandemi ini mulai bisa dikendalikan. Ingin sekali kembali melihat dunia lagi, melihat keindahan Indonesia lainnya. Untuk booking hotel murah, percayakan pada Traveloka hotel.
Kepikiran banget buat setidaknya setahun sekali berkunjung ke kota seribu sungai ini untuk menengok makam Umaro, anak gue. Sempet bilang juga ke suami, minta izin pergi sendiri ke sana setahun sekali. Iya sendirian aja sekalian me time sama biar hemat gitu. Kan lumayan tiket pesawat untuk 4 orang hehehe. Tapi suami malah ngajakin nabung biar bisa pergi sama-sama. Kalau beneran bisa pergi lagi sekeluarga seneng banget pastinya, karena bisa pergi bareng #TemanHidup pasti lebih berkesan.
Meskipun sudah gak punya rumah di sana, tapi gak perlu khawatir gak bisa tidur nyaman. Karena selain kota seribu sungai, menurut gue Banjarmasin itu kota seribu hotel. Entah kenapa disana banyak banget hotel. Dari yang berbintang sampai hotel budget banyak ditemui di jalan-jalan utama bahkan di jalan-jalan kecil.
Kalau di Jakarta orang-orang liburannya pergi ke Dufan, TMII, dan tempat-tempat wisata lainnya. Nah entah kenapa kalau di Banjarmasin orang-orang liburannya kalau gak makan ya staycation. Bahkan disana kalau bulan Ramadhan semua hotel semacam punya penawaran package untuk buka puasa bersama di hotel.
Kalau akhirnya bisa kesampaian berkunjung ke Banjarmasin lagi (dan harus kesampaian) ada satu hotel yang jadi incaran gue. Yaitu Summer Bed Hotel. Dulu waktu masih di Banjarmasin suami pernah ajak staycation di sana. Dan menurut gue tempatnya fancy gitu.
Untuk orang-orang yang suka foto, hotel yang satu ini instagramabel banget. Desain interiornya memanjakan mata banget sih buat yang suka cekrak cekrek. Di rooftopnya ada café yang makanannya enak-enak juga. Dan yang paling penting, deket banget sama destinasi wisata dan berada di tengah kota Banjarmasin. Kalau nginepnya di hotel ini, mau lihat patung raksasa bekantan ataupun naik klotok (perahu) untuk susur sungai cukup jalan kaki.
Penasaran dong ya berapa sih harga kamar per malam di sana sekarang. Karena dulu tuh nginep di sana gak sampai lima ratus ribu rupiah. Kok masih inget? Iya dong, karena kami kalau cari tempat staycation budgetnya under lima ratus ribu hahaha. Dan paling seneng lagi booking kamarnya di aplikasi Traveloka. Eh ternyata sekarang harganya juga masih di bawah lima ratus ribu loh.
Menurut gue aplikasinya user friendly banget, pilihannya buanyak dari kamar hotel, tiket kereta, tiket pesawat, tiket tempat wisata dan semua menu yang sangat membantu para traveller.
Oh iya, menurut gue di Banjarmasin ini destinasi wisata, kuliner dan oleh-olehnya super lengkap sih. Nah sini-sini gue spill kira-kira apa-apa aja nih yang mau gue kunjungi kalau bertandang ke Banjarmasin.
Destinasi Wisata
Seperti yang gue sampaikan diawal. Kalau tujuan utama gue mendatangi tempat ini adalah mengunjungi makam anak pertama gue. Tapi bukan berarti gue gak bisa jalan-jalan dong setelahnya. Beberapa tempat wisata yang wajib banget dikunjungi diantaranya adalah pasar terapung yang iconic banget.
Untuk bisa merasakan sensasi belanja di pasar terapung harus siap banget subuh-subuh sudah ada di atas kapal. Terakhir gue kesana sih pasar terapung “yang beneran” sudah tidak ramai. Sebagai gantinya di salah satu siring (sebutan untuk tepi sungai) di tengah kota berkumpul para pedagang pasar terapung. Mereka tetap berjualan dari atas klotok sementara kita tidak perlu naik klotok. Cukup di pinggiran saja. Jadi wisatawan tidak perlu repot-repot naik klotok untuk bisa menikmati sensasi belanja di pasar terapung. Tapi tetep aja sih, menurut gue sensasinya tetap paling asyik yang langsung dari atas klotok.
Kalau naik klotok yang subuh-subuh, selain pasar terapung nantinya klotok akan singgah di beberapa tempat wisata lain. Seperti misalnya pulau kembang. Entah kenapa dinamakan pulau kembang, padahal sejauh mata memandang gue gak melihat kembang satupun. Malah lebih cocok dinamakan pulau monyet hahaha. Karena yang ada ratusan monyet berkeliaran menyambut wisatawan. Jangan takut, di tempat ini terdapat banyak sekali pawang kok. Jadi akan tetap aman bagi wisatawan.
Kuliner
Aneka kuliner dari Banjarmasin menurut gue adalah salah satu yang gak ada duanya menurut gue. Kalau di Jakarta yang katanya semua serba ada kita bisa menikmati berbagai macam kuliner nusantara, tapi untuk kuliner Kalimantan Selatan gak ada yang bisa mendupilkasi. Satu-satunya kuliner Kalsel yang ada di Jakarta menurut gue yang masih bisa di terima hanya soto Banjar. Ketupat kandangan, Nasi itik, Nasi kuning bumbu habang, aneka bakaran ikan sungai adalah makanan-makanan Banjar yang gue gak bisa temukan dan bikin kangen.
Belum lagi wadai atau kue-kue nya. Aduh kangen banget sama bingka, sari muka lakatan, sari india, ipau, dan aneka wadai lainnya. Menurut gue kuliner Kalsel itu bener-bener the best. Oh iya kalau ke kalsel pas Ramadhan ada pasar wadai loh. Itu sungguh bikin ngiler banget deh. Terus jangan cari makanan siang-siang tapinya ya. Karena gak ada yang buka. Satu lagi, pas buka puasa pastikan sudah booking tempat karena bisa-bisa gak kebagian tempat duduk hihihi
Oleh-oleh
Kalau ada teman suami dari Banjarmasin mau dinas ke Jakarta suka tanya mau nitip apa hahaha. Tau banget dia gue segitu kangennya sama Banjarmasin, jadi kadang suka berbaik hati menawarkan oleh-oleh. Karena yang paling bikin kangen tapi gak merepotkan adalah nasi itik, biasanya gue minta bawain itu.
Tapi kalau minta oleh-oleh yang umum-umum aja sih ya harusnya. Kalau gue memang agak ngelunjak hahaha.
Umumnya oleh-oleh dari Banjarmasin kue basah seperti bingka, aneka kerajinan tangan, batik celup sasirangan, atau kalau mau kasih oleh-oleh ala sultan ya intan permata hihihi. Yang suka batu akik, disini yang terkenal ada red borneonya loh. Ada tidaknya musim batu akik, disini batu akik selalu dicari.
Kalau kalian, ada gak sih destinasi wisata yang pengen banget kalian kunjungi bersama #TemanHidup kalian? Yuk ajak lagi orang-orang tersayang kita untuk Quality time lewat perjalanan kecil atau sekedar staycation. Melipir sejenak dari rutinitas yang tidak berkesudahan. Yang kadang membuat kita kelelahan dan lupa untuk 'menjabat' erat kembali keintiman bersama #TemanHidup kita. Bagi gue #TemanHidup gue adalah keluarga gue. Suami dan anak-anak adalah #TemanHidup yang bersamanya gue selalu ingin melakukan petualangan-petualangan hebat lewat traveling.
Banjarmasin agenda tahunan yang ingin gue wujudkan. Tapi tentunya destinasi-destinasi lain di Indonesia juga ingin sekali gue kunjungi bersama mereka. Karena dari perjalanan kecil, kadang kita diajak untuk melihat dunia ini tidak hanya dari kacamata kita sendiri. Kekayaan budaya dan adat istiadat setempat mengajarkan kita untuk bisa bertoleransi, menjadi lebih Indonesia, menjadi bhineka tunggal ika.
Yuk keluar sejenak dari rutinitas, yuk #LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi dengan Traveloka. Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini.