Suasana Pasar Wadai Banjarmasin |
Ramenyooooo kisah tentang para pedagang makanan yang dirazia
petgas SATPOL PP karena berjualan di bulan suci Ramadhan. Banyak yang menghujat,
membela, bahkan membuat gerakan donasi untuk di si pedagang. Terus muncul lagi
komentar tandingan yang semula hujat SATPOL PP sekarang gantian hujat yang
bikin gerakan donasi.
Eeeeeh gue bukan mau ikut-ikutan hujat ya. Gue Cuma mau
cerita tentang suasana ramadhan di kota yang punya julukan kota seribu sungai,
Banjarmasin. Satu setangah tahun sudah gue di Banjarmasin ikut suami yang
penempatan dinas disini.
Tahun lalu sempat syock dengan kenyataan “pahit” bahwa setiap
Ramadhan rumah makan di sini HARUS TUTUP. Gak Cuma pedagang kecilnya loh, tapi
juga aneka restoran fast food juga. Baik yang di pinggir jalan maupun yang di
mall. Iya serius yang di mall juga tutup.
Kalau dulu di Jakarta masih ada warung fast food yang buka
tapi menghormati yang puasa di tutup tirai, kalau disini bener-bener tutup
semua. Bahkan tidak melayani delivery order. Meski demikian karyawannya tetap
masuk. Tapi gak ngapa-ngapain. Di mall karyawannya Cuma beberes atau
tidur-tiduran hahaha.
Aneka Wadai Tradisional |
Tapi serius deh, kalau lagi gak puasa dan gak punya bahan
makanan jadi tersiksa sendiri. Eh gak Cuma di Banjarmasin loh, kayaknya seluruh
Kalsel begitu deh. Soalnya waktu nemenin suami perjalanan dinas ke Kota Baru,
gue yang kebetulan gak puasa kelaperan berat. Tapi gak nemu satupun rumah makan
yang buka. Akhirnya sampai di rumah dinas salah satu karyawan Bulog gue numpang
rebus mie instant hahaha..
Warung-warung dan toko baru boleh beroperasi sekitar jam 3
sore. Dan you know what? Jangan harap bisa duduk manis di tempat makan kalau
belum pesan atau mantengin dari jam 3 sore di saat bulan ramadhan. Entah
bagaimana, animo buka bersama di luar rumah seperti jadi keharusan disini.
Oh iya orang Banjar punya budaya makan di luar sih. Makanya
kalau jalan-jalan ke Kalimantan Selatan, Banjarmasin khususnya maka akan banyak
dijumpai warung-warung pinggir jalan yang menjual nasi bungkus. Konon dulu
sebelum berangkat bekerja (para petani) mereka selalu mampir ke warung nasi
untuk sarapan. Mereka memilih sarapan diluar agar tidak merepotkan orang rumah.
Selain itu di warung mereka bisa bertemu tetangga dan teman untuk silaturahmi
dan berbagi cerita.
Nasi bungkusnya biasanya sih nasi kuning/putih dengan iwak
haruan (ikan gabus) di masak bumbu habang (merah). Atau ada juga yang isiannya
intalu (telur) bumbu habang, atau ayam bumbu habang.
Banjarmasin juga menurut gue adalah surganya makanan hahaha.
Selain makanan khasnya, disini juga kaya dengan kuliner wadai (kue). Dan
semuanya enyaaaaaak. Namanya juga aneh-aneh hahaha. Setiap Ramadhan, di berbagai
tempat menggelar Pasar Wadai.
Ramadhan tahun ini akhirnya gue dapat kesempatan jalan-jalan
ke pasar Wadai yang diselenggarakan pemerintah kota. Letaknya di depan kantor
walikota. Bukan sekedar bazar kecil loh, puluhan tenda di pasang di sepanjang
Jl. RE Martadinata.
Ratusan pembeli berdesakan berburu menu untuk berbuka puasa.
Sebab disini jadi ajang melepas rindu kuliner yang sudah jarang ditemui di
Banjarmasin. Selain itu memang ada beberapa makanan yang memang hanya bisa
dijumpai di bulan Ramadhan saja.
Disini juga lengkap, dari penjual makanan tradisional,
makanan modern ala korea, barat, jepang sampai mesir juga ikut meramaikan
stand.
Sebetulnya sih selain biar kekinian (hahaha sebetulnya
penasaran ajah sih jalan-jalan ke Pasar Wadai) gue juga mau berburu makanan
khas Banjarmasin yang gue suka banget dari salah satu pengrajin yang terkenal,
yaitu wadai bingka. Tapi ternyata sampai sana sudah kehabisan saking larisnya.
Aneka Makanan Tradisional Khas Banjarmasin |
Akhirnya pilihan jatuh pada wadai yang namanya bikin gue
muter otak mencerna kata per kata. Yaitu Sari Muka Lakatan. Baru ngeh dengan
namanya pas suami yang mendiktekan kwkwkw. Logat asli banjar penjualnya bikin
gue roaming parah. Kata suami lakatan itu lengket artinya. Wadai ini terdiri
dari dua lapis kue. Lapisan atas kue lembut mirip bingka, sedangkan bawahnya
ketan. Rasanya? Enyaaaaaak hehehe
Kue Lakatan (doc.Google) |
Selain stand bazar juga ada panggung hiburannya loh. Jadi
sesekali panggung di isi dengan hiburan dan juga berbagai promo stand yang di
informasikan oleh MC.
Panggung Hiburan |
Yah kalau bukan karena rame bin padet sih, pengennya setiap
hari kesana buat nyobain satu-satu wadai disana hehehe. Tapi kasihan Umaro
diajak berdesak-desakan. So seru kan Ramadhan di Banjarmasin...
Ahhahahaa... Asik nih tulisannya kak pita.
BalasHapusOoh, ada budaya makan di luar jg ya. Ky orang sono ya, spy breakfast-nya ga repot, jdnya makan di key-ef-ci
Ho-oh kek orang sonoh, tapi ini lebih asyik hehehe
Hapus