Follow Us @curhatdecom

Sabtu, 11 Juni 2016

Sukses ASI Eksklusif Sebelum Melahirkan

Ilustrasi diambil dari google

Kali ini Emaknya Umaro mau curhat mengenai proses menuju ASI Eksklusif. Karena supaya sukses menyusui secara eksklusif agak telat kalau dipersiapkan kalau baby nya sudah brojol. Yang ada malah panik, baper, and akhirnya tergoda sufor (Susu Formula).

Sebelumnya gue mau menyampaikan kepada Ayah Umaro, bahwa “Sayang, aku padamu deh. Bersyukur punya suami yang inisiatifnya besar kayak kamu...Lup...Lup...”

Kenapa gue bilang begitu? Sebab gue tuh cuek banget dan lebih tepatnya kadang bingung apa yang harus di pelajari menyambut si Baby. Kalau emak-emak biasanya sih fokus di perlengkapan baby, apalagi kalau udah masuk toko baby. Beugh bisa fokus banget gak terusik dengan deheman suami ngajak udahan belanja kwkwkw.

Ayah Umaro paling gesit cari info seputar merawat baby, info seputar fakta vs mitos selama hamil, info pentingnya menyusui dsb. Nah info seputar menyusui secara eksklusif ini berawal dari suami yang jaman bujangnya “terdoktrin” oleh seorang dokter yang menyatakan bahwa Susu Formula hakikatnya lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya (yang ini cari sendiri ya infonya hehehe)

Banyak yang akhirnya bilang “Lo sih enak pit, dari semenjak hamil ASI nya dah keluar banyak”. Yah namanya ibu dan calon ibu mah ada ajah ya Bapernya. Dulu waktu hamil dan ASI gak berhenti mengalir gue panik loh. Karena gue takut banget kalau Umaro lahir ternyata dia gak dapet colostrum. Padahal itu produksi terbaik dari ASI. Tapi akhirnya kembali tenang karena banyak masukan dari teman-teman yang berpengalaman.

Insya Allah siapa saja bisa sukses memberikan ASI Eksklusif asalkan ikhtiarnya maksimal.
Nah apa ajah yang perlu di persiapkan untuk sukses menyusui sebelum melahirkan? Berikut tips ala emaknya Umaro:
  1.  Makan-makanan yang bergizi. Apalagi masih hamil, baby dalam kandungan kan butuh asupan bergizi.
  2. Cari informasi seputar ASI eksklusif untuk menambah pengetahuan.
  3. Rileks dan percaya diri, yakin saja bahwa setiap manusia itu sudah ada rezekinya. Pun dengan baby yang akan dilahirkan. Insya Allah sudah tercatat di buku kehidupannya mengenai kelahiran, rezeki, kematian dsb. Jadi jangan buru-buru baper asi gak keluar nantinya. Bayi yang sehat (tidak prematur) insya Allah bisa bertahan 24-36 jam tanpa makan (ASI). Jadi kalau belum keluar santai saja, karena kalau panik akan berpengaruh pada mental ibu yang berakibat pada ASI mampet.
  4. Pilih rumah sakit yang pro menyusui. Salah satu indikatornya adalah adanya rawat gabung. Artinya ibu dan bayi di rawat di ruangan yang sama sehingga memudahkan ibu menyusui bayinya. Biasanya kalau lahiran di rumah sakit umum sih gak boleh nih buat rawat gabung. Yang menerapkan ini bidan atau rumah sakit khusus ibu dan anak.
  5. Konsultasikan dengan dokter kandungan dan dokter anak. Sampaikan keinginan untuk IMD dan memberikan ASI eksklusif. Meski dalam keadaan lahir SC, insya Allah proses IMD bisa tetap dilakukan. Makanya penting untuk konsultasi, apalagi kalau ada kemungkinan lahir SC.
  6. Minta dukungan keluarga besar. Terutama jika dekat dengan keluarga yang masih kuno pemikirannya. Meski kadang ada benarnya, kebanyakan juga banyakan mitosnya. Ajak sharing seputar ASI eksklusif sebelum baby lahir. Sebab kalau baby nya dah keburu lahir keadaan semakin panas dan sulit menyampaikan informasi secara baik. Yang ada nanti malah perang dunia ketiga.
  7. Minta dukungan suami tentunya. Ajak diskusi suami mengenai bantuan yang diharapkan kelak saat kehadiran si baby. Misal buat kesepakatan jadwal mengganti popok, siapa yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan yang terpenting minta selalu suami menghadirkan suasana yang kondusif alias gak bikin stress.
  8. Berdoa harusnya jadi urutan pertama dilakukan meski gue tulis di list terakhir. Biasanya kan orang inget buntutnya ajah, makanya gue taruh paling akhir biar keinget terus kwkwkw. Minta sama yang Maha Pemberi agar bisa memberikan ASI eksklusif.


Itu sih yang gue rasa perlu dilakukan agar sukses menyusui sebelum melahirkan. Yang paling ditekankan banget point nomor 4 dan 6. Untuk pemilihan rumah sakit itu penting, karena biasanya RS ada kerjasama dengan sales sufor makanya dikit-dikit kadang suka nawarin Ibu-ibu yang yang baper ASI nya belum keluar. Padahal anaknya juga baru brojol -_-“

Keluarga juga biasanya paling berpengaruh nih. Kalau nemu keluarga yang kuno, bukannya dukung kadang malah bikin tambah baper. Kalau gak bisa di ajak sharing, mending klo bisa di hindari. Kalau gak bisa di hindari, ya udah tutup kuping ajah klo mulai bikin snewen hehehe (gue serius)



Oke deh demikian tips dari pengalaman Emaknya Umaro. Semoga bermanfaat, sampai jumpa di curhatan-curhatan lainnya dilain waktu.

2 komentar:

  1. Widiiiih mau dooong punya suami yg siaga... cariin ya kak mpit
    *bukan salah pokus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ho-oh cari dulu suami siaga itu. Terus baru deh loe cobain ramuan kemaren hihihi :D

      Hapus