Dra Ratih Ibrahim M.M. Psi. |
Lagi-lagi gue merenung, di mana ya gue bisa belajar jadi
orangtua? Adakah sekolah untuk orangtua? Guru terbaik merawat Umaro adalah
dengan pengalaman, tapi pengalaman yang mana? Pengalaman orang kadang malah
bikin baper. Sampai yang bisa gue katakan pada bayi merah yang belum lima menit
menghirup udara langsung bernama Arsa Umar Syahid Elqossam adalah “Nak kita
sama-sama belajar ya.”
Kebanyakan orangtua pasti inginkan yang terbaik buat buah
hatinya. Definisi terbaik yang semestinya adalah segala sesuatu yang dia
butuhkan bukan dia inginkan atau sekedar orangtua inginkan. Kadang sebagai
orangtua kebutuhan fisik menjadi yang paling sering diperhatikan. Tentang apa
yang dipakai, terlihat bagus atau tidak, dan sebagainya. Ternyata bukan pakaian
yang bagus, rumah yang mewah, kendaraan yang nyaman yang menjadi kebutuhan
dasar si kecil. Baca juga Ini
- Cinta Ayah dan Bunda
Cinta Ayah dan Bunda adalah basic trust
yang dibutuhkan setiap orang. Jika basic trust ini dimiliki si kecil maka dia
akan tumbuh dengan emosi positif dan rasa aman. Apakah kita dibesarkan dengan
cinta Ayah dan Bunda? Mungkin sebagian ada yang iya dan ada yang tidak. Jika
kita merasa orangtua kita tidak mendidik kita dengan cinta tulus, maka jangan
biarkan anak-anak kita menjadi kita saat kecil. Jaman dulu tidak seperti
sekarang yang kita bisa mengakses ilmu-ilmu parenting secara online dan
offline. Orangtua kita dulu belajar secara otodidak untuk menjadi orangtua.
- Nutrisi
Agar bisa tumbuh sehat tentunya si kecil
juga butuh asupan yang sehat. Pemberian ASI secara eksklusif merupakan modal
utama si kecil memulai kehidupan awalnya dilanjut pemberian MPASI dengan gizi
seimbang. Mungkin Ayah dan Bunda menemui hambatan makan pada anak. Misal anak
membenci makanan tertentu, anak lebih suka minum susu daripada makan, dsb. Yang
perlu dilakukan menghadapi ini semua adalah TENANG. Dengan kepala dingin kita
bisa membuat solusi. Misalnya anak tidak suka makan nasi, jangan senewen dulu.
Nasi bukan satu-satunya sumber karbohidrat, carilah informasi pengganti jenis
makanan tersebut dengan kandungan nutrisi yang sama. Misal nasi di ganti dengan
roti, mie, kentang dll (Jangan keseringan makan mie dan roti juga ya). Atau
misal nasinya di variasi dengan olahan berbeda atau di bentuk lucu seperti
Bento.
Punya anak montok dan gendut selalu sajak
di identikkan dengan kata sehat. Hati-hati ya, obesitas dan diabetes juga bisa
dialami oleh anak-anak. Jadi yang perlu kita pastikan adalah Si kecil tumbuh
sesuai dengan usia dan perkembangannya. Sebaiknya sejak dini anak juga ajari
membatasi penggunaan Gula, Garam dan Minyak. Karena pembiasaan makan yang sehat
berawal dari rumah.
- Stimulasi
Siapa pernah nonton film Tarzan? Kita bisa
lihat Tarzan dibesarkan di hutan oleh sekawanan Gorila. Maka dia pun tumbuh
besar selayaknya Gorila. Nah, Si kecil akan tumbuh menjadi manusia sesuai
dengan apa yang dia pelajari dari lingkungannya.
Si kecil belajar dengan semua indera yang
dimilikinya. Tiga tahun pertama adalah periode emas. Apa yang dilihat, diraba,
dirasa, didengar akan terekam dalam otaknya. Nah demikianlah manusia, sebanyak
dan sedini mungkin stimulasi yang diberikan akan menambah pengalaman dan
wawasannya.
Jangan berpikir stimulasi adalah sesuatu yang
rumit dan harus dengan barang-barang mahal loh. Pijatan lembut kita kepada anak
juga bisa jadi stimulasi awal. Dan stimulasi dasar lainnya adalah agar anak mengenal
dan memahami apa yang ada disekitarnya.
Bicara tentang stimulasi, ada tips dari Dra. Ratih Ibrahim
mengenai Pemberian Stimulasi untuk Si Kecil:
- Dimulai dengan rumah sendiri, dari sini di kecil kita ajak mengenal tempat dimana dia tinggal, mengenal ruang-ruang yang ada dengan fungsinya, mengenali barang-barang yang ada di rumah dengan fungsinya. Terdengar sepele, tapi sangat mendasar.
- Ruang paling asyik di rumah adalah Dapur. Di dapur banyak sekali barang yang bisa di eksplor oleh si kecil. Bahkan kita bisa melibatkan si kecil dalam kegiatan di dalam dapur. Misal memotong sayuran (sebaiknya sayuran yang tidak memerlukan pisau), ikut memilih menu, atau sekedar bermain-main dengan perabotan dapur. Ini akan menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus si kecil belajar banyak hal.
- Mengenal alam. Jangan buru-buru menafsirkan alam yang dimaksud adalah pergi ke pantai, laut atau mendaki gunung bersama. Bisa saja sesekali Ayah dan Bunda mengajak si kecil mengunjungi tempat-tempat tersebut. Tapi alam pertama yang perlu untuk di eksplor si kecil adalah Lingkungan tempat dimana dia tinggal. Ajak si kecil keluar rumah sekedar merasakan hangatnya matahari, keliling komplek, bermain batu atau pasir, dan bertegur sapa dengan tetangga. Jangan takut Si kecil sakit karena bermain batu, pasir atau lainnya. Jika si kecil kebutuhan gizi nya terpenuhi maka tubuhnya akan terlindungi dari penyakit.
- Sediakan Bidang yang luas. Pada dasarnya anak akan suka mencorat coret dan bahkan di tembok. Kalau tidak ingin tembok kotor, lapisi tembok dengan kertas karton atau wall sticker khsusu whiteboard. Selain bermain dengan spidol, ajak juga anak bermain warna dengan bermain finger print. Berikan warna-warna cerah. Agar lebih aman kita bisa loh membuat sendiri bahan finger print dirumah tanpa harus beli.
- Beraktifitas seru. Anak yang aktif dan kreatif tentunya tidak lahir begitu saja. Pengalamannya harus di isi, hati atau jiwanya pun demikian. Bermain guling-gulingan atau sekedar bermain tebak kata dan permaianan seru lainnya bersama ayah dan buda tidak hanya akan melengkapi kebahagiaannya sehingga emosi positifnya akan hadir tapi juga memberikan pengalaman baru.
Siapa sih orangtua yang tidak sayang dengan anaknya? Tapi
yang perlu di ingat, berikan anak apa yang mereka butuhkan bukan yang mereka
inginkan.
Ketiga hal di atas sebenarnya nggak pakai mahal, asalkan ayah dan bundanya kreatif, ya.... Thank atas sharingnya, Mak Pita
BalasHapusBetul banget, gak pake mahal kok hehehe
Hapus