Beberapa waktu lalu entah karena dorongan apa tiba-tiba muncul energi membuat sesuatu untuk dimainkan Gazaro. Eh sebetulnya sih karena lagi scrolling instagram trus muncullah IG artis yang share permainan anaknya dengan Playdough buatan sendiri. Baca-baca captionnya cuma di jelasin bahan-bahannya tapi gak ada takaran pasti. Karena ternyata bahan-bahannya ada semua (kecuali pewarna makanan) akhirnya gue pikir-pikir buat bikinin Gazaro playdough juga.
Gue sebetulnya sih belum search artikel tentang permainan ini cocok untuk usia berapa. Usia Gazaro sekarang 19 bulan, hm... mungkin udah bisa kali ya. Eh tapi emang ketika akan mulai membuat, gue juga gak pasang ekspektasi Gaza akan bisa membentuk berbagai bentuk yang imajinatif. Lah emaknya ajah jaman SD mainan lilin mainan (bahkan kalau gak salah pernah jadi pelajaran sekolah) gak berhasil menghasilkan bentuk-bentuk yang imajinatif kwkwkw. Tapi setelah memainkan permainan ini gue memperhatikan bahwa permaian ini buka sekedar mengasah imajinasi anak. Tapi juga mengajarkan motorik halus dan kasar anak.
Anak belajar membedakan warna, membedakan bentuk (standar ajah sih kalau bundaro bikin bentul bola, kotak dsb ajah yang simple), anak belajar meremas, menggenggam, dsb. Dan yang bikin gue paling happy adalah, ternyata playdough bisa mengalihkan Gazaro yang mulai tertarik sama gedget. Bahkan Gazaro bisa berjam-jam memainkan playdoughnya ini.
Sebetulnya sudah lama sih gue pengen bikin playdough ini. Cuma mood nya belum terkumpul kwkwkw. Sempat ada juga yang menasehati untuk tidak menggunakan bahan makanan untuk membuat mainan. Kalau gue pribadi playdough ini bahannya masih belum berwujud makanan (silahkan menggunakan kebijakan masing-masing ya). Tapi gue memang tidak akan pernah mencoba membuat permainan dengan mie, beras, dsb yang banyak di pakai untuk kegiatan permaianan montessori.
Nah setelah ini gue akan share bahan-bahannya berikut cara membuatnya ya. Tapi sebelum memulai, gue akan sampaikan bahwa prosesnya akan cukup menguras energi hihihi. Karena mirip saat membuat donat, ada kegiatan menguleni hehehe. Kalau bikin donat selesai ngulenin kita bisa makan donat. Kalau bikin playdough kita akan bisa merasakan keringat dan senyum ceria anak-anak (so sweet gak tuh hahaha)
Bahan-Bahan yang di butuhkan
300 gram tepung terigu
50 gram garam
20 gram soda kue/ bisa juga pakai cream of tar-tar (kebanyak resep pakai cream of tar-tar. karena di rumah adanya soda kue di manfaatkan ajah hehehe)
150-300 ml air mendidih
50 ml minyak goreng baru (jangan bekas goreng ikan ya, nanti playdoughnya di colong kucing kwkwkw)
Pewarna makanan secukupnya
Cara Membuat
- Siapkan tepung dalam wadah
- Rebus air sampai mendidih, matikan kompor. Kemudian masukkan Garam dan soda kue aduk rata.
- Masukkan minyak ke dalam cairan
- Tuang campuran cairan ke dalam tepung sedikit demi sedikit, aduk sehingga adonan bisa di pulung. Air tidak perlu di campur semua ya. Sesuaikan sampai adonan kira-kira bisa di pulung.
- Setelah adonan suhu nya sudah hangat, uleni sampai kalis (tidak menempel di tangan saat di uleni). Nah proses ini yang memang butuh effort besar hehehe
- Bagi adonan sesuai dengan jumlah pewarna yang disiapkan. Untuk warna yang mencolok jangan ragu untuk memberikan pewarna. Kalau gue resep di atas di bagi 3. masing-masing diberikan pewarna 1 sdm. Setelah di beri pewarna uleni lagi sampai seluruh warna tercampur rata.
Tips:
- Air yang digunakan tidak perlu semuanya. Secukupnya saja.
- Kalau adonan terlalu cair bisa tambahkan tepung terigu secukupnya (dikira-kira aja)
- Biasanya setelah di beri pewarna (cair) adonan jadi semakin cair, bisa tambahkan tepung lagi
Cara Penyimpanan
Setelah di gunakan simpan Playdough dalam wadah kedap udara. Kalau gue nyimpennya di plastik seal dipisah sesuai warnanya. Hindari dari udara langsung seperti ruangan berAC atau kipas angin. Karena akan membuat si playdough jadi cepat kering.
Tapi sebetulnya kalau sudah mulai kering bisa di kembalikan lagi jadi lembut dengan memberikan minyak goreng. Banyaknya minyak bisa menyesuaikan tergantung seberapa kering adonan. Seperti tadi malam setelah Gazaro main di kamar gue lupa buat langsung simpan. Pagi ini gue uleni lagi dengan minyak alhamdulillah kembali lembut.
Nah gampang kan ya cara buatnya. Buat yang biasa bikin donat insyaallah gampang banget. Nah untuk tools saat bermain gak perlu beli tools khusus playdough kok. Mahal soalnya sih hahaha
Gue cuma memanfaatkan cetakan kue yang ada di rumah. Atau pakai pisau plastik bekas yang biasa di dapat kalau beli kue. Yah biarkata Bundaro gak pintar berimajinasi dalam hal seni, tapi untuk imajinasi dalam penghematan anggaran insyaallah jago kwkwkw.
Oh ya katanya sih adonan ini bertahan sampai 2 bulan. Perhatikan ajah kalau ada perubahan aroma, atau mulai muncul jamur. Kalau mau lebih wangi buat yang biasa nyimpan oil-oil aromateraphy bisa loh di campur hihihi.
Bagaimana jika tertelan? Gazaro sendiri sih gak tertarik buat masukin ke dalam mulut ya. Mungkin karena masa oral nya sudah lewat dan sejak lama menerapkan BLW meski gak sepenuhnya. Jadi Gazaro bisa membedakan mana makanan mana bukan.
Nah kalau anaknya belum bisa gimana? Artinya orangtua harus mendampingi. Tapi melihat dari bahan-bahannya insya Allah sih aman ya. Sekalian juga edukasi ke anak, "ini bukan mainan. Bukan makanan." gitu...
Well... selamat berkreasi ya mom bersama anak-anak. Kalau anaknya udah agak besar ajak sekalian ajah dalam proses pembuatannya. Lumayan kan punya bantuan 1000 tangan. Eh tapi jangan stress ya kalau sampai berantakan hihihi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar