Follow Us @curhatdecom

Senin, 25 November 2019

Blogger Gathering: Menjadi Gue Banget Dengan STIFIn

Pernah gak sih kita bertanya-tanya pada diri kita sendiri "sebenarnya saya ini siapa?" Maksudnya siapa ini bukan karena hilang ingatan loh ya hehehe. Tapi lebih bertanya-tanya karena kita sendiri belum sepenuhnya mengenali diri kita sendiri.



Tak kenal maka tak sayang, bagaimana kita mau menyayangi diri kita kalau kita saja tidak kenal dengan diri sendiri. Akibatnya kita sering membanding-bandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain. Padahal setiap kita memiliki "identitas" berbeda. Yang tentunya kita memiliki potensi yang berbeda juga dalam diri kita.

Bahayanya dalam dunia parenting, adalah ketika orangtua tidak mengenali potensi anaknya yang terjadi adalah "Lihat itu si A bisa begini kamu kok nggak." Membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain. Selain tidak suka, anak bisa hilang rasa percaya diri.




Sebetulnya ada banyak sekali test untuk mengenali potensi diri. Ada test kepribadian, psikotest, test berdasarkan golongan darah dan yang sekarang sedang trend adalah test melalui sidik jari.

Beberapa waktu lalu gue berkesempatan menghadiri Blogger Gathering Emak-Emak Blogger bekerjasama dengan STIFIn Depok. Peserta berkesempatan untuk mengikuti test sidik jari STIFIn. Karena gue sudah pernah test STIFIn, gue memutuskan Gaza yang di test. Kalau gak salah salah satu syarat ikut test ini adalah minimal berusia 2 tahun.


Apakah test STIFIn itu?


Berbeda dengan test kebanyakan yang meminta peserta untuk mengerjakan soal-soal, test STIFIn menggunakan alat untuk scan 10 sidik jari yang kemudian diolah oleh aplikasi yang membuuhkan koneksi internet. Hasilnya ternyata bisa dibaca sebelum 24 jam loh. Kemarin malah gak sampai satu jam beberapa peserta sudah keluar hasilnya.





Mesin kecerdasan hasil Tes STIFIn itu kalau ibarat smartphone adalah software-nya. Jika mesin kecerdasannya sudah ketahuan, cara kerja tubuh juga jadi mudah diketahui. Nah setelah keduanya diketahui, akan lebih mudah memprediksi (bukan meramal loh ya) sekolah yang tepat, pekerjaan/profesi, pasangan, metode belajar dan sebagainya.

Diantara berbagai tes kepribadian, sejauh ini yang menurut gue paling mendekati dan masuk akal, ya STIFIn ini. Walau sebetulnya diawal-awal sempet mikir, apa hubungannya sidik jari dengan kepribadian seseorang? Kok kayak peramal baca karakter lewat garis tangan (Noted: gue gak percaya ramalan yes)



Tapi setelah melakukan tes ini, gue jadi semakin mengenal siapa diri gue, potensi apa yang gue miliki, jalan apa yang sesuai dengan karakter gue dsb. Begitupun tentang suami, ketika beliau test STIFIn bukan hanya untuk dirinya sendiri, gue sebagai pasangan jadi mencoba memahami betapa uniknya pria asing yang akhirnya gue pilih menjadi suami ini.


So, supaya gue gak salah mendidik anak. Makanya gue pun semangat untuk melakukan test pada Gaza. Supaya emak gak salah arah mengarahkan terlebih soal pola asuh dan pendidikannya yang sesuai dengan karakter bawaannya.


Hasil Test STIFIn Ayahro, Bundaro, dan Gazaro

Salah satu uniknya test STIFIn ini adalah kita hanya perlu melakukan sekali seumur hidup. Kenapa? Ya memangnya sidik jari kita bisa berubah dari tahun ke tahun? Gak kan hehehehe...

Lain halnya dengan kecerdasan Intelektual, Emotional dan Spritual. Pengalaman, lingkungan dan Stimulasi bisa merubah tingkat kecerdasan ini. Jadi perlu di tes berkala. Gue dulu jaman SD IQ 110. Entahlah sekarang mungkin sudah terjun bebas kwkwkw...

Kira-kira dua tahun yang lalu gue dan suami melakukan test STIFIn yang hasilnya adalah Ayahro Intuitinng Introvert, dan Gue Sensing Ekstrovert. Sedangkan hasil Gazaro saat acara Gathering Blogger 9adalah Thingking Introvert.




Nah yang menarik juga dari STIFIn penjelasan introvert dan ekstrovert juga agak berbeda. Kebanyakan orang mendefinisikan introvert dan ektrovert itu sebagai pribadi terbuka atau tertutup.

Di STIFIn ini disebut dengan Drive. Penjelasan secara ilmiahnya panjang, jadi gue akan menganalogikan secara sederhana aja ya.

Kedua Drive ini memiliki dorongan diri yang berbeda satu dengan yang lain. Jika Ektrovert adalah orang yang dorongannya dari luar, sedangkan introvert adalah orang yang dorongannya harus dari dirinya sendiri.




Jadi jika kita mengikuti sesi muhasabah bersama, simplenya orang ektrovert mungkin bisa ikut menangis sampai meraung-raung karena terbawa suasana. Sedangkan Introvert dia akan melirik teman kanan dan kirinya dan berkata "Kenapa pada nangis sih?" dan itulah suami gue banget kwkwkwkw...

Dan saat hasil Gazaro keluar yang paling gue garis bawahi adalah nambah lagi orang introvert di rumah ðŸ˜‚. Emak kudu kerjakeras mengolah kata agar masukan yang diberikan bisa diterima oleh orang-orang introvert ini.



Gue gak akan bahas lengkap tentang mesin kecerdasan lainnya ya, hanya mesin kecerdasan Gue sekeluarga. Karena biasanya orang suka ngaku-ngaku wah ini gue banget dsb. Padahal untuk mendapatkan hasil akurat ya dengan test. So teman-teman bisa menghubungi STIFIn Depok untuk ikutan test nya.

Ingat, mengetahui hasil test bukanlah untuk memvonis seseorang. Tidak perlu sibuk melebeli diri, pasangan atau anak dengan ini itu. Cukup jadikan sebuah pegangan pemberian stimulasi yang tepat.


Menjadi Bagian dari STIFin, bisa?


Suka gak di tanya orang, "menurut kamu aku orangnya gimana sih?" Dan kita dengan mudah menjabarkan kamu itu A, B, C, D, sampai Z. Tapi kalau kita bertanya pada diri kita sendiri "Sebetulnya siapa sih kita?" Nah suka bingung kan merumuskannya gimana hehehe.



Tapi jangan sampai ketika kita coba menjabarkan karakter teman kita menjabarkan tanpa memberikan solusi. Nah selama mendapatkan penjelasan dari Promotor STIFIn tentang siapa gue, gue gak hanya sekedar dapat penilaian tetapi juga masukan tentang apa yang cocok dengan gue. Karena memang STIFIn punya tools itu. Promotor sangat terbantu untuk membantu orang lain mengenali diri.

Gue sempat berpikir oh ranah STIFIn hanya bisa diisi oleh orang-orang psikologi kayaknya. Bukan ranah gue sih. Tapi ternyata gak begitu loh. Berbeda dengan test IQ yang membutuhkan sekolah khusus untuk membaca hasilnya, STIFIn punya aplikasi sendiri yang memudahkan promotor untuk mendapatkan hasil kemudian menjelaskan.

So buat teman-teman yang juga tertarik dengan bidang ini bisa loh bergabung dengan STIFIn Depok.

STIFIn untuk diri sendiri dapat bermanfaat untuk membaca potensi diri. Tapi bagi orang lain bisa untuk memahami bahwa manusia itu unik dan tidak semuanya sama. Bahkan meski Mesin Kecerdasan dan Drive nya sama, golongan darah dan budaya/lingkungan juga memiliki peran dan membentuk manusia. 

6 komentar:

  1. Wiih keren ya Stifin ini, melalui tes kepribadian ini kita bisa jadi tau tentang diri kita dan menjadi lebih baik lagi kedepannya.

    BalasHapus
  2. Mb. Bisikin dong harganya...
    Aku Lagi Butuh ini buat muridku hehe

    BalasHapus
  3. Panats ya dalam istilah bahasa ada kata-kata sudah garis tangannya memang begitu. Ternyata ada apa² dengan garis tangan ini.

    BalasHapus
  4. coba mereka datang lebih awal, gak keburu aku divonis berat jodoh gara2 garis tanganku gak ketemu yg atas dan bawah. kemusyrikan zaman sma, wkwkwk

    BalasHapus
  5. Baru aja ketemuan dengan orang STIFIn pusat yang mau customize produk... Tes pakai sidik jari ini masih kontoversi (Itu kata orang STIFIn sendiri). Sebagian dosen psikologi UI menolak hasil tes ini. Saya juga percaya nggak percaya sih meski orang sekantor sudah dites semua pakai alat STIFIn. Tetap jadi rujukan, tapi jangan sampai jadi harga mati apalagi labeling. Terutama bagi anak yang potensinya masih bisa berkembang. Kasihan kalau hasil STIFIn malah mengekang potensinya.

    BalasHapus
  6. aku kalau dicek kayaknya dominan introvert deh.. :v kelihatan banget sih, tapi ketika berhadapan dengan sebuah pekerjaan tentunya itu bisa diminimalisir... atau bisa lebih professional

    BalasHapus