Follow Us @curhatdecom

Sabtu, 04 April 2020

Wellcome April! Ini isi Hati Gue...


Memasuki bulan april, biasanya sih gue happy gitu karena artinya memasuki bulan kelahiran gue. Dan harusnya tambah happy karena ternyata Ramadan tahun ini ada di bulan kelahiran. Banyak hal sudah kami (gue dan suami) persiapkan menyambut Ramadan dengan agenda-agenda bahkan rencana mudik. Tapi di tengah wabah (eh wabah atau pandemi sih? Bedanya apa sih? Komen dong yang tahu) Covid-19 kayaknya semua rencana tinggal rencana. Jangankan mudik ke tempat mertua gue di Jogja, mudik ke tempat emak gue yang masih satu kota aja sebulan ini harus di-pending sampai waktu yang tidak dapat ditentukan *hiks.

Rencana lain yang sepertinya akan ke-pending juga adalah finishing rumah. Iyes setengah tahun belakangan gue pindah kerumah baru. Dan rumah ini sebetulnya masih banyak PR finishing (dananya mefet kala itu guys hihihi). Bahkan termasuk evaluasi sana sini seperti beberapa bagian bocor yang bikin cat akhirnya mengelupas. Sempet kepikiran mau di cat ulang atau ganti pakai wallpaper dinding aja kali ya. Atau mentok-mentoknya nanti gue tutup pakai Poster atau bingkai foto. Eh suami gak suka pasang foto atau gambar hidup sih di rumah. Fix gue tutup pakai sertifikat-sertifikat yang gue kumpulin selama kuliah *LOL

Dapat Fee dari kerjaan lama langsung di jajanin Cetakan Pukis di Tokopedia buat menghibur diri gak bisa jalan-jalan kwkwkw


Kira-kira sebulan yang lalu gue harus membawa Gaza ke IGD yang berujung rawat inap selama 3 hari. Kenapa ke IGD? Karena Gaza demam tinggi di hari minggu. Di mana poli pada tutup semua. Dan yang bikin gue terpukul (mentalnya) adalah gue seorang diri. Suami gue lagi dinas udah 10 hari ke Surabaya gak balik-balik. Setelah hari itu, you know what? Gue jadi sedemikian paranoid dengan kondisi anak gue. Yah padahal bukan sakit yang berat banget sih (naudzubillahi minzalik), tapi gue jadi separno itu. Mungkin karena gue pernah kehilangan anak ya.

Baca Juga : BerdamaiDengan Luka

Yes! Gue separno itu bahkan ketika Gaza dimasa pemulihan batuk pilek karena ketularan anak lain yang nekat main sama Gaza. So di tengah wabah Covid-19 ini fix keparnoan gue semakin menjadi. Bahkan gue yang jarang (hampir gak pernah malah) ribut sama suami, akhirnya berantem. Suami gak nyaman karena gue sebegitu parnonya.

Akhirnya gue memutuskan untuk skip seluruh berita terkait covid-19, entah benar atau hoax semua gue skip. Karena ternyata guepun dalam keadaan tidak sehat mental untuk menerima berita-berita yang bukannya bikin tenang tapi bikin panik. Gue memilih untuk sibuk di dapur nyoba segala resep. Iseng bikin video untuk youtube channel gue dst.
Beli Beginian aja sampai di-online-in coba hiks *kurindu Mall 

Saking paranoidnya tentang penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat yang santuy ini, gue sampai berpikir untuk belanja online semua keperluan sehari-hari. Teman merekomendasikan Sayurbox untuk belanja kebutuhan sayuran dan buah.

Meski demikian gue bersyukur masih dapat terpenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga gue. Cuma setelah WFH (lah emak rumah tangga kek gue mah kan WFH terus sih yak) otak gue semakin ngepul. Mau jajan ngeri corona, mau jalan ngeri corona (lah iya makanya #dirumahaja guys), dan fix Emak kurang piknik! Tapi lagi-lagi gue harus tetap bersyukur.

Gue udah gak kuat guys baca berita tentang tenaga medis, orang-orang yang bisnisnya mandek, atau orang-orang yang kesulitan dimasa covid-19 ini. Bisa nangis sesedih itu. Nonton drakor aja sekarang nyari yang happy-happy aja deh. Gak kuat mental emak ini.

Walaupun gue bukan emak-emak yang disibukkan dengan tugas sekolah anak tapi tetep mumet.

Nyibukin diri bikin kontent di Youtube akhirnya 

Tapi... gue yakin Allah menurunkan penyakit ini dimuka bumi ini bukan tanpa maksud. Ada banyak hikmah yang bahkan bisa kita tengok meski cobaan ini masih berlangsung. Sekarang orang beramai-ramai olahraga, rajin makan buah dan sayur, rajin berjemur, rajin cuci tangan pakai sabun, bahkan kata para ilmuwan Bumi saat ini sedang memulihkan diri. Masyaallah...

Gue Cuma berharap, tiba-tiba Allah kasih mukjizat di awal Ramadan semua virus covid-19 ini lenyap “Ziiiing....”Aamiin. Pengen banget kumpul dengan keluarga lebaran nanti. Silaturahmi dengan orangtua, kakak dan adik. Makan hidangan lebaran dan kue lebaran bersama. Bagi-bagi amplop lebaran untuk keponakan-keponakan. Dan jalan-jalan menyusuri wisata-wisata baru di kampung halaman suami di Jogja.

Well... April. Kehadiranmu tahun ini membuat gue harus banyak-banyak merenung. Selain angka yang bertambah (namun jatah hidup berkurang) dan rambut-rambut putih yang semakin banyak sepertinya keadaan saat ini juga banyak direnungi. Semoga semakin menambah kedewasaan dan kebijaksanaan. Aamiin

1 komentar:

  1. Ya Allah pit
    Sama
    Anakku sempet demam, awal Juni maren, aku super super super parnoo
    Scara demamny pas zaman covid gini
    Dulu2 masih bisa berpikir logis pdhl
    Alhamdulillah dah sembuh n sehat2
    Alhamdulillah Gaza jg udh sembuhh
    Smoga Gaza slalu sehat jg y
    Kuattt sehat Sholeh ceria aamiin

    BalasHapus