Bagaimana rasanya melahirkan di masa pandemi? Yang jelas
bagi gue nano-nano. Selain kekhawatiran akan tertular virus Covid-19, gue pun
kejar-kejaran dengan standar melahirkan di fasilitas kesehatan. Yaitu
mengantongi surat keterangan bebas covid-19 dari hasil swab.
Rencana melahirkan gue adalah spontan pervaginam alias
melahirkan normal. Berbeda dengan Secar yang waktunya bisa dipilih/ditentukan,
melahirkan normal tentunya menunggu sinyal-sinyal kapan si baby mau keluar. Meski ada yang dinamakan HPL (hari perkiraan
lahir) tapi tetap aja bikin “galau” kapan harus swab test.
Setelah konsultasi dengan dokter kandungan gue, akhirnya
dipilihlah waktu usia kandungan 38 minggu
untuk test swab. Pilihan awal jatuh di Rumah Sakit tujuan bersalin. Tapi
ternyata setelah suami survey testimoni peserta, banyak yang mengeluhkan hasil
yang lama keluar. Sekitar tiga sampai empat hari.
Mungkin karena permintaan yang meningkat, dan mungkin salah
satu penyebab lambatnya keluar hasil karena tempat pengambilan sampel tidak
memiliki laboratorium sendiri. Sehingga antriannya panjang.
Setelah mendapatkan rekomendasi dari adik bungsu gue yang
belum lama test swab istrinya untuk keperluan kelengkapan dokumen CPNS, akhirnya
gue dan suami memutuskan untuk Swab Test di GSI Lab
yang berlokasi di Fatmawati.
Semua proses pendaftaran dilakukan secara online dan mudah.
Begitupun pembayaran juga dilakukan secara online. Jadi kita hanya perlu mengisi
formulir identitas diri, menentukan waktu pelaksanaan, melakukan pembayaran dan
survey semua secara online.
Uniknya sudah ada jadwal yang available tertera dalam formulir. Sehingga kedatangan peserta bisa
terakomodir dan tidak terjadi penumpukan karena hari tanggal dan jam sudah
disesuaikan terlebih dahulu. Metode pengambilan pun lumayan memudahkan dan
aman. Karena bagi yang membawa kendaraan bisa drive thru. Jadi gak perlu ribet cari parkir, dan tetap Social distancing karena gak perlu
keluar dari kendaraan.
Buat yang menggunakan sepeda motor atau datang tanpa
kendaraan juga gak perlu khawatir tidak dilayani. Karena ada posnya tersendiri.
Dan yang membuat gue takjub, hasil yang di janjikan adalah maksimal pukul 24.00
WIB H+1. Tapi ternyata subuh keesokan harinya sudah ada hasil keluar. Itu
karena sample yang di ambil langsung di proses saat itu juga. Kok gue tahu? Iya
soalnya pas nunggu antrian ada layar monitor yang memberikan gambar live proses
dalam lab pemeriksaannya.
Gimana rasanya Swab Test? Jelas gak enak, tapi mertua gue yang kebetulan ikut menenangkan. Katanya sekarang orang sudah semakin terlatih mengambil sample dibandingkan dulu. Dan alhamdulillah meski bersin-bersin dan mual awalnya tapi tidak sampai berhari-hari seperti banyak diceritakan orang-orang yang mengalami efek swab test. Tentunya yang lebih menggembirakan adalah, hasil gue negatif. Yipiii...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar