Punya anak itu seru ya ternyata hehehe. Apalagi anak
pertama, rasanya tiap ada item-item lucu maunya tuh di beliin semua, termasuk
mainan. Tapi di pikir-pikir sih kalau anaknya masih bayi apa iya perlu diberikan
mainan? Sampai sempat hampir berdebat juga sih sama Ayahro kalau Bundaro lagi
kalap beliin Umaro ini dan itu #tutupMuka
Pernah baca sebuah share di facebook bahwa bayi usia 0-12
bulan itu gak perlu diberikan mainan kok. Ada benernya sih, tapi jangan di
telan mentah-mentah bahwa itu artinya si anak gak butuh “mainan” loh ya. Karena
justru sebetulnya usia 0-12 bulan termasuk dalam golden age yang mana orangtua
harus extra dalam memberikan stimulasi pada anak agar perkembangan otak nya
optimal.
Nge date berdua Umaro ke Toko Buku. Sama2 jajan Buku hihihi... |
Dari seminar parenting yang pernah gue ikuti sebelumnya
(lengkapnya disini) anak hanya membutuhkan 3 modal utama untuk tumbuh kembang
optimalnya. Cinta, Nutrisi dan Stimulasi. Sebetulnya stimulasi gak selalu harus
berupa mainan sih. Ibu yang kreatif (eh gue kreatif loh) bahkan akan membuatkan
mainan sendiri untuk si kecil.
Catet, bermain tidak selalu membutuhkan mainan. Jadikan
rumah dan perkakas di rumahnya sebagai ruang bermain. Itu stimulasi terbaik.
Misal kenalkan anak ruang pakaian, ada lemari dan baju-baju. Beritahu dimana
anak bisa menemukan pakaian Bunda, Ayah, dan dirinya. Dimana spot khusus kaos
kaki, dsb. Atau kenalkan ruang cuci baju, ajarkan si kecil baju kotornya bisa
di letakkan dalam wadah yang semestinya. Apakah anak mengerti? Percaya deh
mereka sedang merekam. Tapi bukan berarti sekali di beri tahu besoknya itu anak
langsung meletakkan baju kotornya sendiri. Apalagi kalau sampai Umaro yang
melakukan hal tersebut sih Bundaronya bakalan pingsan. Iyalan baru juga baby 5
month hahahaha...
Mainan pertama Umaro, mainan gantung hand made dari pralon :D |
Tapi saat akhirnya Ayah dan Bunda tergoda membelikan mainan
untuk anak, yuk jangan asal beli. Perhatikan hal-hal berikut ini ya:
- Berikan sesuai arahan petunjuk usia penggunaan.
- Baca petunjuk penggunaan, karena meski dibuat untuk anak-anak pasti ada do and don’t.
- Bersihkan terlebih dahulu mainan yang akan digunakan
- Jangan meletakkan mainan di atas kasur. Ini menghidari anak cedera jika tertidur bersama mainannya.
- Jika mainan terbuat dari plastik pilih yang food grade
- Jika anak memiliki alergi sebaiknya tidak memberikan mainan yang terbuat dari bulu
- Pastikan mainan aman minimal dengan ada logo SNI untuk mainan anak lokal
- Berikan mainan yang memberi nilai edukasi
- Tetap berikan pengawasan penuh, karena namanya anak-anak. Kadang ekperimennya warbiyasah hihihi
Umaro kalau udah di bacain Buku Anteng hihihi |
Dari 9 point tersebut ada satu yang gak kalah penting. “LUANGKAN
WAKTU UNTUK BERMAIN BERSAMANYA”. Mungkin kita bisa memberikan anak mainan
termahal, tapi itu tidak bisa menggantikan waktu kebersamaan kita dengannya.
Gile kak pita, ga nyangka, bijak bener hehehe... Setuju lah itu yg terakhir: luangkan waktu utk main bersama anak (y)
BalasHapusKalau gue lagi bener kenapa pada suka amazing yak kwkwkw
HapusTiap emak mungkin lebih tau, anaknya butuh mainan atau enggak, haha... Selama anak, anak happy, dan bikin pintar, satu dua aja nggak gitu masalah :D Sehat2 terus ya, Umaro, dan tambah pintar :)
BalasHapusIya mba betul, aku sih akhirnya beliin dia mainan biar lebih safety ketimbang prabotan ayahro dan bundaronya hihihi
HapusAnakku dua-duanya kalo dibeliin mainan cenderung bosen mbak. Malah yang nomor dua ini, dibeliin mainan yang sesuai umurnya, nggak suka sama sekali. Dia sedari bayi malah seneng sama barang-barang elektronik. Suka bongkar-bongkar isinya. Bahkan mainan ecek-ecek saja dia penasaran pingin buka apa isinya. Hahaha.
BalasHapusKalo saya lebih senang mengajak main mereka ke kebun, ke depsn rumah yang banyak kerikil dan pasir, ke pasar dan melibatkAn mereka dalam pekerjaan emaknya yang ringan-ringan. Kalo mainan mereka emang nggak banyak karena ya tadi: cenderung cepat bosan (sayang kan dengan duitnya :D). Atau kalau sempet ya bikin mainan sendiri dari barang bekas atau kardus bekas. :) Sepakat banget sama yang paragraf akhir. :)
itu keren mba, kalau aku sih rencana mau ngenalin dia dengan "kotor-kotoran" umur setahun hehehe
HapusMainan edukatif sangat bagus untuk diberikan. Misalnya buku cerita berbahan kain. Sementara kita membacakan cerita, biarkan anak merespon dengan caranya.
BalasHapusIya betul, penting memilih mainan yang tidak sekedar bermain. Tapi juga ada nilai edukasinya :)
HapusSetuju banget..! harus meluangkan waktu untuk bermain bersama anak.
BalasHapuskalau anak saya bosenan, jadi mainnya apa saja yang dia masu dirumah sambil dikasih stimulan2 :)
Dedek Umaro semoga sehat selalu ya, jadi anak shalih.. aamiin.. ^^
Aamiin... Ayo main sama anak. Aku ini udah gak sabaran mau main hujan2an sama Umaro hihihi
HapusLucunya Umaro kalau lagi main, gantengnya ya. Sehat selalu ya, nak.
BalasHapusAamiin, makasih budheee...
Hapus