Follow Us @curhatdecom

Rabu, 28 September 2016

Perlukah Memberikan Anak Usia 0-12 Bulan Mainan?




Punya anak itu seru ya ternyata hehehe. Apalagi anak pertama, rasanya tiap ada item-item lucu maunya tuh di beliin semua, termasuk mainan. Tapi di pikir-pikir sih kalau anaknya masih bayi apa iya perlu diberikan mainan? Sampai sempat hampir berdebat juga sih sama Ayahro kalau Bundaro lagi kalap beliin Umaro ini dan itu #tutupMuka

Pernah baca sebuah share di facebook bahwa bayi usia 0-12 bulan itu gak perlu diberikan mainan kok. Ada benernya sih, tapi jangan di telan mentah-mentah bahwa itu artinya si anak gak butuh “mainan” loh ya. Karena justru sebetulnya usia 0-12 bulan termasuk dalam golden age yang mana orangtua harus extra dalam memberikan stimulasi pada anak agar perkembangan otak nya optimal.



Nge date berdua Umaro ke Toko Buku. Sama2 jajan Buku hihihi...


Dari seminar parenting yang pernah gue ikuti sebelumnya (lengkapnya disini) anak hanya membutuhkan 3 modal utama untuk tumbuh kembang optimalnya. Cinta, Nutrisi dan Stimulasi. Sebetulnya stimulasi gak selalu harus berupa mainan sih. Ibu yang kreatif (eh gue kreatif loh) bahkan akan membuatkan mainan sendiri untuk si kecil.

Catet, bermain tidak selalu membutuhkan mainan. Jadikan rumah dan perkakas di rumahnya sebagai ruang bermain. Itu stimulasi terbaik. Misal kenalkan anak ruang pakaian, ada lemari dan baju-baju. Beritahu dimana anak bisa menemukan pakaian Bunda, Ayah, dan dirinya. Dimana spot khusus kaos kaki, dsb. Atau kenalkan ruang cuci baju, ajarkan si kecil baju kotornya bisa di letakkan dalam wadah yang semestinya. Apakah anak mengerti? Percaya deh mereka sedang merekam. Tapi bukan berarti sekali di beri tahu besoknya itu anak langsung meletakkan baju kotornya sendiri. Apalagi kalau sampai Umaro yang melakukan hal tersebut sih Bundaronya bakalan pingsan. Iyalan baru juga baby 5 month hahahaha...

Mainan pertama Umaro, mainan gantung hand made dari pralon :D

Tapi saat akhirnya Ayah dan Bunda tergoda membelikan mainan untuk anak, yuk jangan asal beli. Perhatikan hal-hal berikut ini ya:
  1. Berikan sesuai arahan petunjuk usia penggunaan.
  2. Baca petunjuk penggunaan, karena meski dibuat untuk anak-anak pasti ada do and don’t.
  3. Bersihkan terlebih dahulu mainan yang akan digunakan
  4. Jangan meletakkan mainan di atas kasur. Ini menghidari anak cedera jika tertidur bersama mainannya.
  5. Jika mainan terbuat dari plastik pilih yang food grade
  6. Jika anak memiliki alergi sebaiknya tidak memberikan mainan yang terbuat dari bulu
  7. Pastikan mainan aman minimal dengan ada logo SNI untuk mainan anak lokal
  8. Berikan mainan yang memberi nilai edukasi
  9. Tetap berikan pengawasan penuh, karena namanya anak-anak. Kadang ekperimennya warbiyasah hihihi
Umaro kalau udah di bacain Buku Anteng hihihi




Dari 9 point tersebut ada satu yang gak kalah penting. “LUANGKAN WAKTU UNTUK BERMAIN BERSAMANYA”. Mungkin kita bisa memberikan anak mainan termahal, tapi itu tidak bisa menggantikan waktu kebersamaan kita dengannya. 

12 komentar:

  1. Gile kak pita, ga nyangka, bijak bener hehehe... Setuju lah itu yg terakhir: luangkan waktu utk main bersama anak (y)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau gue lagi bener kenapa pada suka amazing yak kwkwkw

      Hapus
  2. Tiap emak mungkin lebih tau, anaknya butuh mainan atau enggak, haha... Selama anak, anak happy, dan bikin pintar, satu dua aja nggak gitu masalah :D Sehat2 terus ya, Umaro, dan tambah pintar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba betul, aku sih akhirnya beliin dia mainan biar lebih safety ketimbang prabotan ayahro dan bundaronya hihihi

      Hapus
  3. Anakku dua-duanya kalo dibeliin mainan cenderung bosen mbak. Malah yang nomor dua ini, dibeliin mainan yang sesuai umurnya, nggak suka sama sekali. Dia sedari bayi malah seneng sama barang-barang elektronik. Suka bongkar-bongkar isinya. Bahkan mainan ecek-ecek saja dia penasaran pingin buka apa isinya. Hahaha.

    Kalo saya lebih senang mengajak main mereka ke kebun, ke depsn rumah yang banyak kerikil dan pasir, ke pasar dan melibatkAn mereka dalam pekerjaan emaknya yang ringan-ringan. Kalo mainan mereka emang nggak banyak karena ya tadi: cenderung cepat bosan (sayang kan dengan duitnya :D). Atau kalau sempet ya bikin mainan sendiri dari barang bekas atau kardus bekas. :) Sepakat banget sama yang paragraf akhir. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu keren mba, kalau aku sih rencana mau ngenalin dia dengan "kotor-kotoran" umur setahun hehehe

      Hapus
  4. Mainan edukatif sangat bagus untuk diberikan. Misalnya buku cerita berbahan kain. Sementara kita membacakan cerita, biarkan anak merespon dengan caranya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul, penting memilih mainan yang tidak sekedar bermain. Tapi juga ada nilai edukasinya :)

      Hapus
  5. Setuju banget..! harus meluangkan waktu untuk bermain bersama anak.

    kalau anak saya bosenan, jadi mainnya apa saja yang dia masu dirumah sambil dikasih stimulan2 :)

    Dedek Umaro semoga sehat selalu ya, jadi anak shalih.. aamiin.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Ayo main sama anak. Aku ini udah gak sabaran mau main hujan2an sama Umaro hihihi

      Hapus
  6. Lucunya Umaro kalau lagi main, gantengnya ya. Sehat selalu ya, nak.

    BalasHapus