Sejak mengikuti seminar Breastfeeding 911 di Hotel Mercure Banjarmasin beberapa waktu lalu yang narasumbernya adalah dr. Tiwi gue rasanya gak kuat. Mau melambai ke kamera setiap mendengar paparan beliau. Rasanya kayak di tampar bolak-balik sampai berdarah-darah. Hati juga meleleh sampai berkali-kali minta maaf sama Bayi kecil dalam gendongan, Umaro.
ASI (Air Susu Ibu) kita tahu
adalah makanan utama bayi dari usia 0-6 bulan. Tapi ternyata proses menyusui
bukan sekedar proses memberikan makanan untuk bayi. Proses menyusui adalah
proses pembentukan awal karakter si buah hati. Semula gue kira dengan hanya
memberi ASI eksklusif sudah cukup untuk bekal utama tumbuh kembangnya.
Ternyata... aaaaaaaaah (ambil tisu).
“Orang sekarang bangga bisa pamer
stok ASI di kulkas sampai penuh. Tapi anaknya tidak pernah di susui langsung.
ASI baik, tapi lebih baik lagi kalau langsung diberikan. Bukan sekedar
kandungannya saja yang penting, tapi prosesnya juga penting. Karena proses
menyusui adalah basic trust bagi anak.” Ujar dr. Tiwi
Tapi dasarnya emak-emak minim
ilmu kayak gue sih ya, kalau lagi nyusuin asyiknya sambil main hape. Balesin
pesan satu satu dari puluhan grup wa yang sealaihum gambreng. Belum lagi
balesin notif dari facebook dll. Ya habis gimana sih ya, kerjaan rumah yang gak
ada usainya menyusui kayak moment yang asyik buat buka hape. Tapi tahu gak
siiiih, padahal kalau lagi menyusui itu si baby sebetulnya sedang menatap mata
kita dalam-dalam. Doi lagi belajar, sel-sel dalam otaknya sedang sambung
menyambung menjadi satu. Dan emaknya asyik main hape. Hiks... (gue banget)
Stimulasi saat menyusui menyambung jaringan Sinaptogenesis (jumlahnya miliaran sel) |
Baiklah ujian lepas hape pun
dimulai. Gue berusaha keras meletakkan hape saat sedang menyusui Umaro. Trus
kalau udah jauhin hape emaknya ngapain donk? Nah berikut ini hal-hal yang bisa
dilakukan saat menyusui si kecil:
- Berikan usapan-usapan lembut pada si kecil. Bisa di area kepala, punggung atau lengan.
- Mendongeng, ceritakan sebuah kisah yang mengandung pesan moral. Apakah Baby mengerti? Ah Mak... Dia paham meski belum bisa menceritakan ulang. Kalau bingung ngarang cerita, ya udah cerita tentang silsilah keluarga saja. Ceritakan siapa ayahnya, siapa ibunya siapa nenek kakenya dst.
- Ngobrol dan sugesti. Berikan sugesti-sugesti positif seperti “Umaro anak soleh” atau “Umaro anak pandai” atau doakan saja. Ajak juga suami mendampingi saat menyusui, ngobrol bertiga seru deh.
- Bernyanyi. Kalau gak mau nyanyi bisa kita ganti dengan shalawat. Atau kalau memang hapalan bundanya baik ajak melafalkan ayat-ayat Al Qur’an.
- Bacakan buku. Membacakan artinya suara bunda harus terdengar loh ya. Bukan baca dengan bahasa kalbu hihihi
- Bercanda dengan bayi. Bahkan aktifitas bermain cilukba saja pasti bayi senang sekali.
Karena baby belum bisa ngobrol
memang aktifitas yang gue sebutkan terkesan satu arah karena emaknya ngomong
sendiri (kadang jawab sendiri hihihi). Tapi sebetulnya si baby pasti merespon
dengan tersenyum, tertawa, atau sekedar menatap fokus mata emaknya. Dan itu
sebetulnya bikin nyesssss di hati loh.
Yuk ah, taruh hape saat menyusui
(neriakin diri sendiri pake TOA). Kita punya tugas penting menyiapkan generasi
yang lebih baik dimulai dari memberikan ASI eksklusif.
Ini juga dinasehati suami, kini udah mulai ngerem, Aisyah juga udah mulai belajar nyapih hihihi.... emang jadi emak kudu berjuang ya, semangat ya Pita!
BalasHapusIya mba perjuangan banget menahan ego diri hiks
Hapusaku juga suka pegang hp :D, kalo gak ya ketiduran biasanya
BalasHapusIya mba aku klo ngelonin malam biasanya malah ketiduran duluan #emakMacamApaAku
HapusAlhamdulillah Bundaro, tercerahkan...
BalasHapusSecerah mentari pagikah?? :p
Hapus