Singapore I’m Coming!!! Apasih?! Ke singapore ajah norak banget, Cuma setempongan dari Indonesia. Hehehe gak papalah ya norak, ini pertama kalinya saya jalan-jalan keluar negeri Bo! Setelah bertahun-tahun lamanya sempet sombong dengan bikin stetment “Ngapain keluar negeri? Indonesia jauh lebih indah”. Tapi ternyata ketika kesempatan itu datang siapa yang rela nolak.
Kebetulan saat itu saya sedang
ada acara Musyawarah Nasional Forum Lingkar Pena di Bali. Untuk pertama kalinya
juga saya menginjakkan kaki di Bali. Ternyata benar, pantas saja banyak turis jatuh
cinta pada Bali, tempatnya benar-benar indah.
Pulang dari Bali, saya iseng
ngerayu atasan di kantor. Ngajak liburan ke Bali di akhir project. Serius
niatnya Cuma bercanda. Tapi ternyata beberapa minggu kemudian ada pengumuman di
Kantor agar semua fasilitator membuat passport karena kita mau di ajak ke
Singapore. Mimpi gak ya Saya?
Ternyata benar, April 2013 kami
berangkat ke Singapore bersama-sama. Kok bukan Bali? Kadang disini saya merasa
sedih, kala mendengar berita bahwa tiket pesawat ke luar negeri lebih murah
daripada penerbangan domestik. Tapi jauh lebih baik dibandingkan dulu, tiket
dalam maupun luar negeri juga sama-sama mahal.
Sempet penasaran juga sih,
kantor punya budget buat ngajak kami jalan-jalan? Ke luar negeri pula? Ternyata salah satu atasan kami memanfaatkan tiket promo dari Air Asia. Sehingga harga tiket nggak terlalu jadi beban buat kantor. Mungkin kalau saya harus beli sendiri tiketnya saya pun mampu, hanya saja saya terlalu kudet. Alias kurang update. Saya masih mengira perjalanan ke luar negeri tiketnya mahal bin muihil.
kantor punya budget buat ngajak kami jalan-jalan? Ke luar negeri pula? Ternyata salah satu atasan kami memanfaatkan tiket promo dari Air Asia. Sehingga harga tiket nggak terlalu jadi beban buat kantor. Mungkin kalau saya harus beli sendiri tiketnya saya pun mampu, hanya saja saya terlalu kudet. Alias kurang update. Saya masih mengira perjalanan ke luar negeri tiketnya mahal bin muihil.
Dulu jalan-jalan ke luar negeri
bagai sebuah kebutuhan yang mewah. Tapi sekarang everyone can fly, apalagi kalau rajin cari tiket murah.
Saya tetap setuju bahwa Indonesia
lebih mempesona, tapi dengan melakukan perjalanan keluar negeri yang terjadi
adalah proses pembelajaran. Kita belajar bagaimana pemerintah luar mengatur
negaranya sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan asing sehingga bisa
menambah devisa negara. Sejauh ini orang tidak tahu Indonesia, tapi kalau di
tanya Bali mereka paham. Alamak, Indonesia bukan Bali ajah (yah walau saya akui
Bali indah). Tapi kan Indonesia luas dan punya berbagai macam tempat yang indah
juga.
Kalau saja Indonesia punya power
dalam menerapkan dilarang buang sampah sembarangan, mungkin Indonesia akan
menjadi sebersih Singapore. Kalau saja transportasi publik Indonesia serapi,
senyaman, setertib, dan semurah Singapore mungkin orang juga malas punya
kendaraan pribadi sehingga kemacetan dan polusi dapat teratasi.
Singapore yang memang terkenal
sekali sebagai kota yang sangat disiplin memang pantas dijadikan contoh.
Apalagi letaknya sebelahan dengan Indonesia. Tidak hanya memperhatikan
kebutuhan rakyatnya, Singapore juga memperhatikan sektor wisata.
Dimulai dari tempat tinggal,
transportasi, tata kota, arena bermain, tempat rekreasi bahkan sampai tempat
belanja semua diatur dengan tertib dan rapi. Siapapun yang datang ke Singapore
pasti merasa nyaman. Bahkan di taman dekat Merlion, saking bersihnya saya duduk
ngedeprok gitu ajah karena lantainya
sangat bersih.
Yang paling menyenangkan adalah
menikmati MRT yang super nyaman dan cepat. Bahkan sangat manusiawi tanpa
berdesakan kayak naik comuterline. Aaaah saya bukan sedang tidak bersyukur.
Tapi serius, andai Indonesia serapi dan senyaman Singapore. Saya gak mau
kemana-mana lagi.
Begitulah, perjalanan keluar
negeri seharusnya menjadi sebuah pembelajaran. Bukan sekedar rekreasi yang
menghabiskan dana. Kemana tujuan kita selanjutnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar