|
Foto tahun lalu, masih belum bawa gendongan hahaha... |
Gak berasa udah setahun lebih tinggal di Banjarmasin. Hampir
semua tempat wisata di kota seribu sungai ini sudah dijelajahi. Tapi dari dulu
sebuah bangunan di Siring Sungai Martapura bikin gue penasaran. Bangunannya
berupa rumah panggung besar yang terbuat dari kayu Ulin. Rumah itu selalu
tertutup tapi ada tulisan “Ruma Anno 1925”.
|
Sasirangan alias Batik nya orang Banjar |
Nah setelah setahun lebih penasaran, akhirnya beberapa waktu
lalu rasa penasaran itu tuntas sudah terjawab. Ternyata bangunan tersebut
dijadikan semacam ruang pameran. Kalau dari baligho di jalan-jalan sih itu
pusat pameran UKM kota Banjarmasin. Jadi bayangan gue di dalamnya ada beberapa
stand pedagang jadi bisa belanja-belanja (dasar emak-emak), tapi ternyata gak
seperti bayangan.
|
peta destinasi wisata kota Banjarmasin |
Bangunan yang terdiri dari dua lantai ini sarat akan budaya
Banjarmasin. Di dalamnya ada pameran pakaian adat Banjarmasin, pameran berbagai
produk dari sasirangan (batik khas Banjarmasin), Pakaian Nanang Galuh (Abang
Nonenya Banjarmasin), ada panggung, spot berfoto, dan foto-foto Banjarmasin dari
masa ke masa.
|
Melihat Kota Banjarmasin dari masa ke masa |
Lantai dua bangunan ini gak kalah menarik loh, menyusuri
tangga kayu yang eksotik kita akan tiba di ruangan yang menjual berbagai
aksesoris kreasi sasirangan dan furniture dari kayu Ulin. Selain itu juga ada
Cafe mini yang pemiliknya adalah Agus Sasirangan jebolah dari master chef
Indonesia, putra banua asli. Tapi pas ke sana, ternyata cafenya tutup. Jadi gak
bisa ngopi-ngopi cantik dan selfi sama koki sekaligus pemilik cafenya.
|
Duduk duduk cantik di cafe, sayang gak lengkap soalnya gak ada kopi kwkwkwkw (Abaikan gendongan) |
Yang paling menarik bagi gue dari tempat ini adalah, di
sudutnya ada Pojok Bacaan. Semacam Taman Bacaan Mini. Buku-bukunya bagus-bagus
meski koleksinya tidak banyak. Tapi banyak anak-anak asyik duduk sambil baca
buku disitu.
|
Taman Bacaan Mini, bukunya bagus-bagus dan mahal-mahal hehehe |
Meski tidak ada guide yang bisa memandu wisatawan, namun di
sana ada resepsionist yang berjaga. Informasi Umum lumayan dikuasainya.
Sayangnya informasi detail yang saya ingin tahu sidin (dia) tidak bisa
menjawab.
|
Ada panggungnya, bisa kali kapan-kapan dongeng di sini hehehe |
Misalnya saya tanya kenapa namanya Rumah Anno 1925? Trus
tanggal berapa diresmikan oleh ibu Walikota (hanya terjawab pertengahan mei)?
Dan lainnya. Akhirnya saya ajukan saran, sebaiknya dibuatkan Brosur atau
spanduk yang menjelaskan informasi seperti yang saya tanyakan. Jadi sidin bisa
membaca dan menjawab. Atau kalau malas menerangkan tinggal kasih brosur ke
orang kemal (kepo maksimal) kayak gue hehehe.
|
Ada harganya, tapi gak ngerti klo mau beli bayarnya dimana :D |
So, kalau jalan-jalan ke Banjarmasin gak melulu harus ke
pasar Apung nyari ibu-ibu yang ada di iklan RCTI Oke kan? Hehehe...
|
Eeeeh gak boleh di pegaaaang, apalagi di bawa pulang yaaaa :p |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar